CARA MEMASARKAN PROPERTI AGAR LAKU NAMUN TETAP HARUS HATI-HATI
Persaingan yang kian ketat dalam dunia pemasaran saat ini, khususnya properti, telah memacu siapapun untuk selalu berpikir kreatif dan membuat terobosan, tidak terkecuali bagi para pengembang perumahan, yaitu para developer, yang perlu selalu mengembangkan cara memasarkan properti agar laku namun tetap harus hati-hati.
Pasalnya, meski dituntut untuk kreatif dikarenakan adanya persaingan yang demikian ketat, namun seyogyanya dalam melakukan pemasaran, salah satunya yaitu melalui iklan, para developer harus tetap menggunakan logika yang sehat.
Kata-kata yang bombastis dalam konten iklan properti, meski dinilai mampu dilirik oleh calon konsumen yang berujung transaksi namun bisa saja kontraproduktif dan berbalik menjadi bumerang, alias senjata makan tuan.
Baca juga: Mengenal Jenis Pajak Properti
BELI RUMAH BONUS FASILITAS MASJID
Kurang lebih, sekitar lima tahun yang lalu, ada sekelompok pengurus lingkungan di sebuah perumahan yang menuntut ke pihak developer untuk mendirikan masjid di lingkungan perumahan tersebut, sebut saja Perumahan X.
Karena merasa tidak ditanggapi oleh pihak developer, lalu pengurus lingkungan perumahan X tersebut mengadukan hal ini kepada pemerintah daerah setempat, dan langsung ditanggapi, dengan melakukan mediasi kedua belah pihak.
Usut punya usut, ternyata baru diketahui alasan mengapa warga perumahan X menuntut didirikan masjid, padahal umumnya tugas developer hanya menyiapkan lahan untuk kemudian atas kesepakatan warga lahan tersebut dapat didirikan apapun, salah satunya rumah ibadah.
Namun ternyata dalam pemasarannya saat itu, pihak developer perumahan X mencantumkan kata-kata dalam iklannya, yaitu, “Fasilitas: bla, bla, bla, Masjid, bla, bla, bla..”, yang salah satunya disebutkan ada masjid didalam lingkungan perumahan X tersebut.
Sekian tahun berselang, saat unit rumah sudah banyak terjual, namun masjid yang dijanjikan pihak developer sebagai salah satu fasilitas tak kunjung ada. Muncullah reaksi warga perumahan X tersebut, sebagaimana tuntutan diatas.
Berkaca dari permasalahan diatas, itu menjadi sebuah pelajaran, dimana pihak developer harus hati-hati dalam memasarkan propertinya, menggunakan cara dan media apapun itu, meski maksudnya hanya menarik minat calon konsumennya.
Baca juga: 8 Penyedia Jasa Pembuatan Site Plan
sumber : profperti
Komentar
Posting Komentar